Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Belajar menjadi fotografer

Menjadi juru foto atau fotografer bukan hanya sekedar hoby yang di bayar tapi juga sebagai profesi yang harus di seriusi, belajar memotret juga bukan hanya kita di tuntut harus tau tentang sistem kamera atau gadget yang digunakan tapi juga mengenali prinsip dasar dari foto itu sendiri dan juga hal - hal lain di luar teknis fotografi, belajar menjadi fotografer juga berarti belajar bersosialisasi belajar ilmu komunikasi dan belajar tentang psikologi, apalagi jika subjek foto kita adalah manusia, kepandaian kita dalam berkomunikasi dan meyakinkan orang yang akan kita foto adalah nilai plus yang bisa membuat kita semakin di hargai sebagai fotografer atau juru foto.

Spesialisai

Menjadi juru foto atau fotografer memang di tuntut untuk dapat memotret berbagai macam jenis foto sesuai dengan alat yang di gunakan tentunya, namun kita juga harus memiliki spesialiasi khusus dalam memotret, sebagai contoh, kita dapat memfokuskan diri dalam memotret subjek manusia, atau subjek hewan, foto jurnal, street foto atau jenis foto lanscape, bertema alam, atau memotret benda langit, dan apa saja yang bisa kita lakukan sebagai spesialisasi kita dalam memotret. Yang terpenting adalah harus serius dan konsisten dalam spesialisasi itu, tujuannya adalah supaya kita mudah di kenal sebagai seorang juru foto yang spesialis di bidang itu.



Tanggung jawab moral

Perlu di ingat juga bahwa menjadi seorang juru foto, bukan berarti kita boleh seenaknya dalam memotret dan menyebarkan hasil foto kita, perlu juga persetujuan dari orang atau kelompok yang kita foto, tanggung jawab moral ini juga berarti menjaga harga diri dan kehormatan orang yang kita foto, seperti halnya saat memotret kita harus memastikan bahwa subjek yang kita foto benar benar akan terlihat cantik dan indah sehingga orang yang kita foto merasa puas, jangan sampai kita memotret menampilkan foto yang jelek dan membuat orang yang kita foto merasa malu, jika seperti ini maka jangan sampai kita menyebarkan atau meng-upload foto itu, yang apabila kita unggah akan membuat rasa tidak nyaman atau malu dari orang yang pernah kita foto.

Memotret bukan hanya tentang alat

Jika sobat beranggapan bahwa memotret harus dengan alat yang super canggih maka sobat akan kesulitan untuk belajar memotret apalagi jika dana yang ada hanya sedikit, memotret bukan hanya sekedar tentang alat, alat apapun jika fungsinya untuk memotret maka alat itu bisa digunakan, namun jika sobat memang fokus dan serius dalam fotografi maka sobat mau tidak mau, harus memiliki alat yang mumpuni dalam memotret, sebagai contoh, jika sobat pergi ke dokter gigi kemudian sobat melihat alat yang di gunakan oleh dokter gigi itu alakadarnya atau bahkan terlihat kumuh dan kuno, apa yang akan sobat pikirkan tentang dokter gigi itu.? mungkin pertama akan merasa tidak yakin untuk berobat disana atau mungkin khawatir jika di obati dengan peralatan seperti itu, sebaliknya jika sobat datang ke dokter gigi dengan alat canggih dan keluaran terbaru apa yang pertama sobat pikirkan tentang dokter itu.? rasa percaya, rasa yakin, nyaman dan aman berobat di sana, itulah mengapa jika sobat berencana atau ingin menseriusi profesi sebagai fotografer atau juru foto maka mau tidak mau sobat harus menyakinkan orang yang akan kita foto dengan alat yang tercanggih, jangan khawatir karena ini juga yang akan meningkatkan gengsi dan harga kita dalam memotret.

Nah itulah ulasan tentang belajar menjadi fotografer

Semoga bermanfaat

Terima kasih.